Tak ada orang tua yang tak sayang anak-anaknya. Apapun yang terjadi, orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Orang tua rela memeras keringat dan membanting tulang supaya anak-anaknya bisa hidup lebih baik ke depannya. Demi masa depan anaknya, hampir semua orang tua tak kenal lelah untuk berjuang keras dan bekerja lebih berat dalam hidupnya.
Walaupun harus bekerja keras demi anak-anaknya, orang tua tak pernah meminta apa-apa dari anaknya ketika mereka telah sukses. Melihat anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik sudah membuat orang tua bahagia.
Melihat begitu keras perjuangan orang tua untuk kita anak-anaknya, maka sudah sepatutnya jika kita menjadi anak yang berbakti, menyayangi mereka seperti mereka menyayangi kita dan tak pernah luput untuk merawat serta menjaga mereka di hari tuanya.
Jangan sampai, ketika kita telah sukses, lantas melupakan keberadaan orang tua yang telah berjuang mati-matian membesarkan kita. Karena tanpa perjuangan mereka kita tak akan bisa menjadi sukses dan berhasil.
Namun sepertinya prinsip balas budi ini tidak dipahami betul oleh anak-anak Kakek Penjual Onde-Onde ini, bagaimana tidak? Setelah dibesarkan dan menjadi orang sukses, anak-anak sang Kakek justru tak pernah membantunya, bahkan menjenguknya barang sekalipun.
"Namanya Pak Seger, berusia kurang lebih 70 tahun asli Pare, Kediri. Beliau pindah ke Surabaya karena diajak teman. Di kampungnya sudah tidak punya apa-apa, seluruh harta yang dikumpulkan sudah ludes untuk membiayai 5 anaknya hingga sukses," tulis Topan Waktra, pengguna Facebook yang membagikan kisah sedih Kakek Penjual Onde-Onde ini.
"Menurut beliau, anak-anaknya sudah punya toko semua. Ada yang tinggal di Kediri dan Jombang," tambah Topan.
Selama 5 tahun terakhir, tidak ada yang menjenguk Kakek Seger ini di momen lebaran. Tambah menyedihkan, Kakek Seger dan istri dilarang anak-anak mereka untuk menjenguk.
"Beliau kecewa dengan sikap anak-anaknya sehingga memutuskan pindah ke Surabaya untuk mencari nafkah. Beliau diajak temannya berjualan sayur keliling dan sekarang tinggal bersama istri di kos daerah Tenggilis." Tulisan Topan ini menjadi viral di sosial media dan telah dibagikan lebih dari 20 ribu kali saking mengharukannya.
Topan mengajak warganet lainnya untuk membantu Pak Seger dengan cara membeli dagangan. Kakek berusia 70 tahun ini selalu berjualan onde-onde di Prapen pada jam 3 hingga 5 pagi.
Semoga Pak Seger senantiasa diberi kesehatan dan rezeki yang barokah ya. Dan semoga anak-anaknya yang telah sukses terketuk hatinya untuk menjenguk sang ayah yang telah bekerja keras demi membuat anak-anaknya sesukses sekarang. Aamiin.
Orang tua rela memeras keringat dan membanting tulang supaya anak-anaknya bisa hidup lebih baik ke depannya. Demi masa depan anaknya, hampir semua orang tua tak kenal lelah untuk berjuang keras dan bekerja lebih berat dalam hidupnya.
Walaupun harus bekerja keras demi anak-anaknya, orang tua tak pernah meminta apa-apa dari anaknya ketika mereka telah sukses. Melihat anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik sudah membuat orang tua bahagia.
Melihat begitu keras perjuangan orang tua untuk kita anak-anaknya, maka sudah sepatutnya jika kita menjadi anak yang berbakti, menyayangi mereka seperti mereka menyayangi kita dan tak pernah luput untuk merawat serta menjaga mereka di hari tuanya.
Jangan sampai, ketika kita telah sukses, lantas melupakan keberadaan orang tua yang telah berjuang mati-matian membesarkan kita. Karena tanpa perjuangan mereka kita tak akan bisa menjadi sukses dan berhasil.
Namun sepertinya prinsip balas budi ini tidak dipahami betul oleh anak-anak Kakek Penjual Onde-Onde ini, bagaimana tidak? Setelah dibesarkan dan menjadi orang sukses, anak-anak sang Kakek justru tak pernah membantunya, bahkan menjenguknya barang sekalipun.
"Namanya Pak Seger, berusia kurang lebih 70 tahun asli Pare, Kediri. Beliau pindah ke Surabaya karena diajak teman. Di kampungnya sudah tidak punya apa-apa, seluruh harta yang dikumpulkan sudah ludes untuk membiayai 5 anaknya hingga sukses," tulis Topan Waktra, pengguna Facebook yang membagikan kisah sedih Kakek Penjual Onde-Onde ini.
"Menurut beliau, anak-anaknya sudah punya toko semua. Ada yang tinggal di Kediri dan Jombang," tambah Topan.
Selama 5 tahun terakhir, tidak ada yang menjenguk Kakek Seger ini di momen lebaran. Tambah menyedihkan, Kakek Seger dan istri dilarang anak-anak mereka untuk menjenguk.
"Beliau kecewa dengan sikap anak-anaknya sehingga memutuskan pindah ke Surabaya untuk mencari nafkah. Beliau diajak temannya berjualan sayur keliling dan sekarang tinggal bersama istri di kos daerah Tenggilis." Tulisan Topan ini menjadi viral di sosial media dan telah dibagikan lebih dari 20 ribu kali saking mengharukannya.
Topan mengajak warganet lainnya untuk membantu Pak Seger dengan cara membeli dagangan. Kakek berusia 70 tahun ini selalu berjualan onde-onde di Prapen pada jam 3 hingga 5 pagi.
Semoga Pak Seger senantiasa diberi kesehatan dan rezeki yang barokah ya. Dan semoga anak-anaknya yang telah sukses terketuk hatinya untuk menjenguk sang ayah yang telah bekerja keras demi membuat anak-anaknya sesukses sekarang. Aamiin.