Inilah 4 Tanda Allah Murka Kepada Hamba-Nya

Inilah 4 Tanda Allah Murka Kepada Hamba-Nya
Inilah 4 Tanda Allah Murka Kepada Hamba-Nya
Tanda Allah murka kepada kepada seorang hamba adalah dengan mencabut nikmat beribadah dan membiarkannya semakin nyaman melakukan maksiat hingga akhir hayat.

Sebagai manusia, tak ada daya dan upaya yang mampu kita lakukan di atas bumi ini selain karena rahmat dan cinta kasih dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Namun, seringkali manusia justru melewati batas dalam melakukan kemaksiatan, kesyirikan, bahkan kerusakan di muka bumi demi kesenangannya pribadi sehingga mengundang murka Allah.

Wujud dari kemurkaan Allah tidak hanya berupa azab dan cobaan. Terkadang, tanda bahwa Allah sedang murka kepada seorang hamba bisa juga berbentuk pengabaian Allah terhadap kemaksiatan yang dilakukannya, sehingga ia menganggap hal tersebut sebagai kenikmatan.

Mengenal Ciri Allah Murka Kepada Seorang Hamba

Berikut ini adalah tanda-tanda kemurkaan Allah yang seringkali tidak dirasakan oleh manusia:


1. Dibenci Penduduk Bumi

Ciri-ciri Allah sedang murka kepada seorang hamba adalah hilangnya rahmat dan kasih sayang Allah kepadanya, sehingga didatangkan kebencian di muka bumi karena perbuatan buruk yang dilakukannya.

Bentuknya sendiri bisa dalam berupa gunjingan banyak orang atau orang lain jadi merasakan dampak buruk perbuatannya hingga ia dibenci.

Dari Abu Hurairah RA. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

"Apabila Allah SWT mencintai seorang hamba-Nya, Dia memanggil Jibril bahwa sesungguhnya Allah SWT mencintai si Fulan, maka cintailah dia. Maka jibril mencintai hamba itu lalu Jibril berseru kepada penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia. Maka seluruh penduduk langit mencintai hamba itu, kemudian orang itu pun dijadikan bisa diterima oleh penduduk bumi." 

Dalam lanjutan hadisnya, dijelaskan lagi bahwa:

“Dan jika Dia membenci seorang hamba, dia memanggil Jibril, dan berkata bahwa Allah SWT membenci hamba tersebut, jadi aku membencinya. Maka Jibril membencinya lalu berseru kepada penduduk langit, bahwa Allah SWT membenci hamba itu. Maka mereka membencinya. Kemudian hamba tersebut dibenci penduduk bumi.” (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Dicabutnya Hidayah untuk Bertaubat dan Beribadah

Dicabutnya hidayah dan kenikmatan beribadah seorang manusia bisa menjadi tanda bahwa Allah sedang murka kepadanya. Sebab, dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 Allah berfirman yang artinya:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat:56)

Maka jika Allah sudah abai kepada seorang hamba sehingga membiarkannya hidup dalam kemaksiatan tanpa memberinya hidayah untuk beribadah, bisa jadi itu adalah tanda bahwa Allah telah berpaling karena murka kepadanya.

Dalam Islam, hal ini disebut juga dengan istidraj atau situasi dimana Allah membiarkan hamba-Nya yang durhaka tetap hidup dalam kenikmatan hingga ia tak ingat lagi untuk beribadah sebagai hukuman untuk hamba tersebut.


3. Menjadi Sibuk dengan Hal yang Sia-Sia

Imam Al Ghazali dalam Kitab Ayyuhal Walad memberikan nasihat kepada muridnya. Kemudian, dia menyampaikan sabda Rasulullah kepada umatnya yang berbunyi:

"Tanda berpalingnya Allah dari hamba-Nya adalah dia (hamba) disibukkan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat dan sesungguhnya orang yang telah kehilangan sesuatu dari umurnya untuk selain ibadah, tentu sangat layak baginya kerugian yang panjang. Barang siapa umurnya telah melebihi 40 tahun sementara amal kebaikannya tidak melebihi amal keburukannya maka bersiap-siaplah masuk neraka."

4. Semakin Nyaman Bermaksiat dan Membuka Aibnya Sendiri

Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam, pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST) Pusat dalam salah satu ceramahnya menyampaikan bahwa hilangnya rasa malu dalam melakukan maksiat bisa jadi adalah  salah satu tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba.

Jadi, jika seorang hamba nyaman dalam melakukan kemaksiatan dan bangga atas perbuatannya sehingga tanpa ragu dan malu ia menceritakan perbuatannya kepada orang lain, maka bisa jadi itu adalah pertanda bahwa Allah telah berpaling jauh darinya.